Alkitab dapat
mengubah hidup manusia, seperti yang disaksikan di bawah ini oleh
seorang bernama Dr. N. Jerome Stowell, seorang pakar dan ilmuwan nuklir,
yang sampai sekarang ini selalu memberikan kesaksiannya kepada ribuan
orang di California Selatan. Dalam pembicaraan radionya baru-baru ini,
beliau mengatakan bahwa, "Di dalam jaringan syaraf otak kita, terdapat
tempat emosi kita. Dengan alat yang sangat peka yang telah kami rancang,
kita dapat mengukur panjang gelombang otak. Baru-baru ini kami
mengadakan pemeriksaan otak seorang wanita yang akan mati. Dia
senantiasa berdoa, dan yang kami peroleh tentang dirinya ialah bahwa
pada saat ia lebih dekat kepada Tuhan, maka jarum penunjuk menunjukkan
angka 500 positif.
"Pada rumah sakit yang sama saya mengukur
gelombang otak seorang yang mengutuk Tuhan, ternyata saya dapatkan jarum
menunjukkan angka 500 negatif. Ini adalah dua ekstrem yang telah
diindikasikan oleh alat tersebut.
"Kita sekarang ini adalah dalam
batas penemuan rohani. Tidak seorang pun yang dapat mengukur dalamnya
tarikan seseorang Kristen apabila ia berada dalam hubungan dengan Tuhan.
Ini adalah sesuatu yang nyata.. .
Dr. N. Jerome Stowell mengakui,
"Pengalaman ini telah membawa saya berpaling kepada Tuhan. Saya telah
menjadi seorang Kristen hanya dalam waktu singkat walaupun saya tahu
sedikit saja tentang jalan Kekristenan. Namun yang saya ketahui
ialah-perkara yang berhubungan dengan Tuhan itu adalah sesuatu yang
positif. Saya akan berusaha untuk memelihara hidup saya jauh di atas
indikator nol. Dunia sedikit sekali menyadari tentang pengaruh doa yang
penuh kepercayaan. Ini adalah sesuatu yang bergerak dari sumber-sumber
yang pasti."
Lebih lanjut Dr. Stowell menjelaskan tentang
percobaannya yang telah mengubah dia dari seorang atheis menjadi seorang
yang mempercayai Tuhan dengan sepenuhnya: "Saya bisa dikenal seorang
atheis yang sungguh-sungguh. Saya tidak mempercayai Tuhan lebih dari
sekadar satu kumpulan pikiran semua orang digabung menjadi satu, serta
kebaikan mereka masing-masing... Dan saya tidak percaya bahwa Tuhan ada,
berkuasa, dan mencintai kita semua, dan mempunyai kuasa yang melebihi
segala sesuatu.
Tetapi suatu kali saya membuat percobaan yang
benar-benar telah membuat saya berpikir. Saya berada dalam laboratorium
patologi yang besar dan kami mencoba untuk menemukan panjangnya
gelombang otak. Kami mendapatkan bukan hanya panjangnya gelombang otak,
melainkan satu kenyataan bahwa panjangnya gelombang setiap otak manusia
jauh berbeda daripada sidik jari setiap manusia. Ini adalah satu perkara
yang harus diingat: Sesungguhnya Tuhan dapat memelihara catatan pikiran
pribadi kita di surga sebagaimana FBI Washington DC dapat mencatat
sidik jari kita.
"Kami ingin membuat percobaan untuk menemukan apa
yang terjadi di otak pada saat seseorang dalam masa transisi dari
kehidupan kepada kematian. Kami pilih seorang wanita yang telah
dikirimkan oleh keluarganya ke rumah sakit jiwa, namun telah dikeluarkan
dari sana. Para dokter tidak mendapat apa pun yang salah padanya
kecuali suatu fakta bahwa ia memiliki kanker otak. Hal ini telah
mengganggu keseimbangan badannya saja, sedangkan kesadaran pikiran dalam
keadaan yang sangat baik. Kami mengetahui bahwa ia akan meninggal dan
kami sampaikan kepadanya bahwa ia akan meninggal.
"Dalam kamarnya
kami mengatur sebuah peralatan khusus untuk memastikan apa yang terjadi
dengan otaknya dalam masa peralihan dari kehidupan kepada kematian. Kami
pun meletakkan sebuah pengeras suara yang kecil, sebesar uang satu sen,
dalam ruangan tersebut, supaya kami dapat mengetahui apa yang ia
katakan jikalau ia ingin menyampaikan sesuatu.
"Kami semua adalah
ilmuwan yang keras kepaia, dan mungkin saya yang paling keras kepala dan
yang paling ateis dari rombongan dokter; semua dalam keadaan siap
dengan alat kami untuk melihat apa yang akan terjadi. Alat petunjuk kami
mempunyai angka nol (0) di tengahnya. Menuju ke sebelah kanan terdapat
penentuan ukuran menuju ke angka 500 positif; sedangkan untuk ke sebelah
kiri terdapat angka menuju 500 negatif. Sebelumnya kami telah
menggunakan alat ini untuk mengukur stasiun pemancar radio berkekuatan
50 kilowat untuk memancar ke seluruh dunia; ternyata jarum menunjukkan
angka 9 positif.
Pada bagian akhir kehidupan wanita ini, ia mulai
berdoa dan memuji Tuhan. Ia meminta kepada Tuhan untuk berkasihan kepada
mereka yang telah membencinya. Kemudian ia mulai mengukuhkan imannya
kepada . Tuhan, dan berkata kepada-Nya bahwa ia mengenal Dia sebagai
satu-satunya Kuasa dan Ia adalah Kuasa yang hidup. Ia berkata kepada
Tuhan bahwa ia menyadari bahwa ada selalu masa yang lalu dan akan tetap
ada yang akan datang. Ia memuji Tuhan dan bersyukur kepada-Nya untuk
kuasa-Nya dan untuk pengetahuan tentang adanya Tuhan. Ia sampaikan
kepada-Nya bahwa ia mencintai Dia.
"Kami para ilmuwan telah demikian
terpesona dengan doa wanita tersebut hingga kami lupa percobaan yang
sedang dibuat. Kami lihat satu sama lain, dan melihat air mata mengair
pada wajah seluruh ilmuwan. Saya tidak pernah mengalirkan air mata
seperti itu sejak masa kecil.
"Tiba-tiba saya mendengar satu bunyi
"klik" dari alat percobaan yang kami telah lupakan tersebut. Kami lihat
kepada jarumnya yang menunjukkan angka 500, dan kelihatan jarum ingin
untuk naik lebih tinggi lagi, namun angka 500 positif adalah angka yang
tertinggi.
"Dengan percobaan yang nyata ini, kami telah mencatat
bahwa otak seorang wanita, yang sendirian dan dalam keadaan mau mati,
dalam komunikasi dengan Tuhan tercatat mempunyai kekuatan 55 kali lebih
besar dari alat pemancar radio yang berkekuatan 50 kilowat yang
memancarkan siaran ke seluruh dunia.
"Setelah itu kami ambil
keputusan untuk mencoba kasus yang bertentangan dengan yang pertama.
Kami pilih seorang lelaki yang terbaring sakit dengan penyakit yang
mematikan. Otaknya telah menciut sampai kepada titik kematian.
Sebenarnya ia sudah benar-benar mengalami gangguan kejiwaan dan dapat
dikatakan gila. Segera setelah kami meletakkan peralatan khusus
tersebut, kami meminta seorang perawat untuk melawan pasien gila ini.
Melalui tipu muslihatnya ia coba menarik perhatian lelaki itu kepadanya,
kemudian mengatakan kepadanya bahwa ia tidak mau melakukan apa pun
untuk dia. Lelaki tersebut kemudian mulai marah kepada perawat tersebut,
dan jarum mulai bergerak ke arah negatif. Kemudian ia mulai
mengutuknya, dan juga menggunakan nama Tuhan dengan sia-sia. Secara
tiba-tiba terdengar bunyi "klik" dan ternyata jarum telah tiba ke angka
500 negatif.
"Dengan percobaan ini kami dapat langsung melihat apa
yang terjadi dengan otak seseorang bila ia melanggar salah satu dari
Sepuluh Hukum Allah, yaitu, "Janganlah menyebut nama Allah dengan
siasia, " yaitu keadaan yang negatif.
"Jikalau kami sebagai ilmuwan
dapat mencatat semua ini, kami percaya dengan sepenuh hati bahwa Tuhan
dapat pula mencatat semua yang terjadi di dalam pikiran kita. Ia
mempunyai lebih banyak kuasa daripada kita, dan dapat mencatat jauh
lebih teliti daripada pencatat catatan apa pun yang ada di dunia ini.
"Dengan
kehadiran Tuhan di dalam diri kita, la dapat memberikan kuasa kepada
kita, yang mahabesar tanpa ada pengecualian apa pun." Kemudian Dr.
Stowell mengatakan, "Sekarang ini saya adalah seorang ilmuwan yang
mencintai Tuhan dengan sepenuh hati. Saya mau Anda berdoa untuk saya,
agar saya akan selalu berpikir, berkata dan berbuat perkara yang positif
yang Tuhan kehendaki aku pikirkan, katakan dan lakukan, dan aku tidak
akan berpikir berkata dan berbuat sesuatu perkara yang negatif, yang
telah membuat aku dibutakan dan dikurung untuk banyak tahun lamanya."
"Sebab
firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam daripada pedang bermata dua
mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh,
sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran
hati kita."
Dengan kuasa firman Allah itulah yang dapat mengubah manusia. Anda pun bukanlah satu pengecualian!
(Diambil dari "Kitab Ajaib" oleh dr. Kathleen H L Kuntaraf MPH & Jonathan Kuntaraf D. Min. hal 75-78)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar